Makanan khas Wonosobo memiliki karakteristiknya sendiri. Sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, bukan hanya dikenal keindahan alamnya memukau, tetapi juga karena kelezatan makanan khasnya yang menjadi daya tarik Jawa. Dari hidangan utama hingga camilan renyah yang menggoda, kota kuliner ini memang pusat kuliner Wonosobo, menyediakan berbagai pilihan makanan yang patut dijadikan tujuan wisata.
Keberagaman makanan khas Wonosobo tidak hanya memberikan kenikmatan bagi lidah, tetapi juga menggambarkan budaya dan tradisi yang kaya dari masyarakat setempat. Dengan memadukan kelezatan Wonosobo serta pengalaman eksplorasi kuliner yang mendalam, wisata kuliner Jawa Tengah ini mampu menarik perhatian wisatawan, menjadikan kota ini destinasi kuliner yang semakin populer di Indonesia.
Table of Contents
ToggleMakanan Khas Wonosobo
Keunikan makanan khas Wonosobo tidak hanya terletak pada ragam makanan yang ditawarkan, tetapi juga pada cara penyajiannya yang masih mempertahankan tradisi lokal. Banyak dari makanan khas Wonosobo disajikan dalam suasana yang ramah dan hangat, mencerminkan budaya masyarakatnya yang terbuka dan bersahabat.
Pengunjung yang datang ke Wonosobo tidak hanya disuguhi kelezatan makanan, tetapi juga eksplorasi kuliner yang memperkaya, di mana setiap hidangan menceritakan kisah sejarah dan tradisi yang melekat kuat. Dengan daya tariknya yang unik ini, Wonosobo semakin diakui sebagai destinasi kuliner yang wajib dikunjungi. Berikut ini beberapa rekomendasi makanan khas Wonosobo yang perlu Anda cicipi:
1. Nasi Megono
Nasi megono adalah salah satu makanan khas Wonosobo yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Sebagai makanan yang terbuat dari nasi dan campuran parutan kelapa serta nangka muda, nasi megono tidak hanya menawarkan cita rasa lezat, tetapi juga membawa kehangatan keluarga dalam setiap kesempatan makan bersama.
Tradisi makan bersama menjadi momen untuk berbagi cerita dan mempererat ikatan, sehingga menciptakan hubungan harmonis di antara anggota keluarga. Lebih dari sekadar makanan sehari-hari, peran nasi megono juga penting dalam mempererat kuliner komunitas Wonosobo. Dalam berbagai acara, seperti hajatan, kenduri, atau perayaan adat, nasi megono sering kali menjadi salah satu menu utama yang disajikan.
Melalui nasi megono keluarga sederhana namun penuh makna ini, makanan sehari-hari Wonosobo menunjukkan bagaimana kuliner masyarakat lokal dapat menjadi jembatan yang menyatukan, memperkuat ikatan sosial, dan mempertahankan tradisi keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Makanan Khas Banjar
2. Mie Ongklok
Mie ongklok adalah salah satu makanan khas Wonosobo yang telah menjadi bagian penting sejarah kuliner dari warisan kuliner daerah ini. Ikon kuliner Wonosobo ini dikenal teksturnya unik dan saus kental yang menggoda, menjadikannya makanan ikonik yang disukai banyak orang.
Sejarah mie ongklok dapat ditelusuri kembali ke masa lalu, ketika masyarakat Wonosobo mulai mencampurkan mie dengan sayuran segar seperti kol dan daun kucai, serta melengkapi dengan kuah kental dari tepung kanji yang dicampur dengan ebi, udang kering khas Indonesia.
Nama “ongklok” diambil dari alat yang digunakan dalam proses merebus mie, yaitu sejenis keranjang kecil yang terbuat dari bambu. Resep asli mie ongklok yang diwariskan dari generasi ke generasi ini tetap terjaga keasliannya, meskipun beberapa variasi modern telah muncul.
Dengan tetap mempertahankan cita rasa autentik dan teknik memasak tradisional, mie ongklok asli menjadi bukti kuat dari bagaimana tradisi makanan lokal dapat bertahan dan berkembang di tengah arus perubahan zaman.
Baca Juga: Makanan Khas Banyuwangi
3. Dendeng Gepuk
Makanan khas Wonosobo memiliki keunikan tersendiri dalam kuliner tradisionalnya, salah satunya adalah dendeng gepuk. Menggunakan daging sapi pilihan yang diproses hingga menjadi lembut, kemudian dipadukan dengan bumbu khas yang menciptakan rasa gurih dan manis yang sangat menggoda. Inilah yang membuat dendeng gepuk menjadi favorit banyak orang yang berkunjung ke Wonosobo.
Keistimewaan dari dendeng gepuk Wonosobo ini tidak hanya pada tekstur dagingnya empuk, tetapi juga pada perpaduan bumbu yang digunakan, memberikan sensasi rasa yang berbeda dibandingkan dendeng dari daerah lain. Tidak seperti dendeng batokok khas Padang yang cenderung pedas dan lebih kering, dendeng gepuk Wonosobo memiliki ciri khas dengan tambahan parutan kelapa.
Parutan kelapa ini memberikan rasa gurih yang lebih kaya dan tekstur yang sedikit lebih lembut dan juicy. Makanan khas ini sering kali disajikan dengan sambal bajak, hidangan ini bisa ditemukan di berbagai warung makan di Wonosobo dan sekitarnya, meskipun harganya terbilang cukup tinggi, mencapai sekitar Rp130.000,00 per 100 gram untuk kemasan kedap udara.
Baca Juga: Makanan Khas Semarang
4. Soto Golak
Soto Golak makanan khas Wonosobo ini berbeda dari soto pada umumnya karena menggunakan bahan unik yang disebut golak. Golak dibuat dengan menggunakan singkong yang direbus terlebih dahulu, kemudian dihancurkan dan dicampur dengan kelapa parut. Soto Golak menggunakan kaldu sapi, dikombinasikan dengan bihun, suwiran daging sapi, dan tauge, menghasilkan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis.
Keunikan Soto Golak terletak pada penggunaan singkong sebagai bahan utama golaknya. Parutan kelapa yang digunakan dalam golak memberikan tambahan rasa gurih alami yang menyempurnakan keseluruhan hidangan. Hidangan ini tidak hanya menawarkan kelezatan memanjakan lidah, tetapi juga merupakan representasi dari kreativitas kuliner masyarakat Wonosobo dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal.
Baca Juga: Makanan Khas Solo
5. Tempe Kemul
Tempe kemul adalah makanan khas Wonosobo, makanan pegunungan yang sangat cocok dinikmati di daerah dengan udara dingin. Dalam bahasa Jawa, “kemul” berarti “selimut,” yang merujuk pada lapisan tipis dari tepung yang melapisi potongan tempe sebelum digoreng. Camilan pegunungan Wonosobo ini memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.
Karena itulah, tempe kemul Wonosobo sering dijadikan pilihan utama bagi masyarakat yang tinggal di dataran tinggi, di mana suhu udara cenderung lebih sejuk sepanjang tahun. Di daerah pegunungan Wonosobo, tempe kemul tidak hanya sekadar camilan lokal, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya kuliner tradisional.
Camilan musim dingin ini biasanya dinikmati bersama secangkir teh atau kopi panas, makanan penghangat di tengah dinginnya udara pegunungan. Keberadaan tempe kemul di berbagai warung kopi dan pasar tradisional menunjukkan betapa populernya camilan khas pegunungan di kalangan masyarakat setempat. Tempe kemul dingin juga mudah dibuat, menjadikannya sebagai pilihan camilan praktis dan terjangkau.
Baca Juga: Makanan Khas Magelang
6. Sagon
Sagon adalah kudapan tradisional yang kaya akan cita rasa kue khas unik, salah satu makanan khas Wonosobo populer di berbagai daerah. Terbuat dari bahan lokal sederhana seperti kelapa parut, tepung ketan, gula, dan garam, kue sagon khas ini menawarkan kombinasi rasa gurih & manis
Resep sagon melibatkan pemanggangan adonan di atas bara api, sehingga menghasilkan tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Aroma harum kelapa yang menguar saat kue tradisional ini dipanggang menambah daya tarik sagon, menjadikannya makanan ringan yang tidak hanya enak untuk disantap, tetapi juga menyenangkan untuk dibuat.
Keunikan kue sagon Wonosobo terletak pada kesederhanaan bahannya yang mampu menghasilkan rasa sagon yang begitu istimewa. Penggunaan kelapa sebagai bahan utama memberikan sentuhan lokal yang kuat, mencerminkan kekayaan alam daerah penghasil kelapa.
Baca Juga: Makanan Khas Malang
7. Geblek
Geblek, makanan khas Wonosobo yang sangat terkenal. Makanan ini dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat makan di Wonosobo, baik di warung-warung kecil maupun di restoran-restoran. Geblek memiliki bentuk unik menyerupai cincin dan berwarna putih, membuatnya mudah dikenali. Geblek dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka basah bersama daun kucai dan bumbu tradisional khas Wonosobo.
Geblek bukan hanya sekedar camilan biasa, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya kuliner Wonosobo. Hidangan ini sering dihidangkan dalam berbagai acara, baik itu pertemuan keluarga, perayaan lokal, atau sekadar sebagai teman minum teh di sore hari. Karena kelezatannya, geblek juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh untuk kerabat dan teman di rumah.
Baca Juga: Makanan Khas Cirebon
8. Kue Pepe Wonosobo
Kue Pepe merupakan salah satu makanan khas Wonosobo yang sangat dihargai oleh masyarakatnya, terutama pada momen-momen spesial seperti Idul Fitri. Kue ini dikenal teksturnya kenyal dan rasa manis khas, menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Bahan utama dalam pembuatan Kue Pepe adalah tepung sagu, kemudian dicampur dengan gula, santan, serta pewarna alami untuk memberikan variasi warna menarik.
Proses pembuatannya unik melibatkan pengukusan adonan lapis demi lapis, menciptakan tekstur yang legit & berlapis-lapis. Kue ini sering dibuat dalam berbagai warna cerah seperti hijau, merah, putih, dan cokelat, yang membuatnya tampak menggoda dan cocok untuk dinikmati sebagai camilan sore hari atau oleh-oleh khas Wonosobo.
Baca Juga: Makanan Khas Madura
9. Keripik Jamur
Makanan khas Wonosobo ini juga dikenal olahan jamurnya, salah satu inovasi paling populer adalah keripik jamur. Awalnya, jamur di Wonosobo sering diolah menjadi makanan basah, namun dengan perkembangan dunia kuliner, jamur kini lebih sering diolah menjadi keripik yang renyah. Keripik jamur dari Wonosobo memiliki rasa gurih, memberikan sensasi berbeda ketika dikunyah.
Keripik jamur ini tidak hanya lezat, tetapi juga merupakan pilihan camilan sehat karena menggunakan bahan-bahan alami. Popularitas keripik jamur membuatnya menjadi oleh-oleh favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo. Mereka dapat dengan mudah menemukannya di pasar-pasar tradisional atau toko oleh-oleh di sekitar kota.
Baca Juga: Makanan Khas Kediri
10. Carica
Carica, buah lokal dari tanaman eksotis yang tumbuh subur di dataran tinggi Dieng, memiliki daya tarik tersendiri yang membedakannya dari buah lainnya. Mirip pepaya namun berukuran lebih kecil, kelezatan carica dikenal teksturnya kenyal dan rasa asam manis menyegarkan.
Buah khas Dieng ini sering disebut sebagai “pepaya gunung” karena hanya tumbuh di ketinggian tertentu, membuatnya menjadi buah lokal unik. Keunikan carica tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada cara penyajiannya, carica eksotis biasanya diolah menjadi manisan, sirup, atau campuran minuman menggugah selera, menjadikannya salah satu olahan buah paling digemari wisatawan yang berkunjung ke Dieng.
Selain kelezatannya, manfaat buah carica ini bisa untuk kesehatan karena kaya akan vitamin C, berperan sebagai antioksidan alami, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. Carica juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan, serta enzim papain yang membantu dalam proses pemecahan protein.
Baca Juga: Makanan Khas Gorontalo
Jelajahi Makanan Khas Wonosobo dengan Sewa Hiace di Skycity Trans!
Setelah membaca tentang kelezatan makanan khas Wonosobo, pasti Anda semakin tergoda untuk mencicipi langsung hidangan-hidangan istimewa seperti mie ongklok, tempe kemul, dan geblek di kota yang sejuk ini, bukan? Rasakan sendiri sensasi kenikmatan kuliner Wonosobo autentik dengan mengunjungi tempat-tempat makan terbaik di sana. Jadikan pengalaman kuliner Anda lebih berkesan dengan perjalanan nyaman dan aman bersama Skycity Trans.
Dengan layanan sewa Hiace Jakarta dari Skycity Trans, petualangan jelajah kuliner akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Nikmati kenyamanan armada Hiace yang luas dan fasilitas lengkap, sehingga Anda bisa fokus menikmati perjalanan dan menantikan setiap gigitan makanan lezat yang menanti. Pesan sekarang dan rasakan kemudahan serta kenyamanan yang membuat petualangan makanan khas Wonosobo Anda semakin sempurna!