Home » Otomotif » 8 Fungsi Alternator Mobil Berdasarkan Komponennya

8 Fungsi Alternator Mobil Berdasarkan Komponennya

Fungsi alternator mobil adalah mengubah energi mekanis dari mesin menjadi energi listrik, yang kemudian digunakan untuk mengisi daya baterai dan mengoperasikan berbagai perangkat elektronik di dalam mobil, seperti lampu, sistem audio, AC, dan komponen lainnya. Tanpa alternator yang bekerja dengan baik, baterai mobil akan cepat habis, dan mobil dapat mengalami masalah kelistrikan.

Alternator juga berperan menjaga kinerja optimal dari seluruh sistem kelistrikan mobil. Saat mesin mobil menyala, alternator secara otomatis mulai bekerja, memastikan aliran listrik yang stabil dan konsisten ke baterai. Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui fungsi alternator mobil yang krusial untuk menjaga kinerja dan kenyamanan berkendara, sekaligus mencegah kerusakan pada sistem kelistrikan. 

Fungsi Alternator Mobil Berdasarkan Komponennya

Fungsi alternator mobil yang utama adalah menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan sistem kelistrikan kendaraan. Alternator bekerja dengan mengubah energi mekanis yang dihasilkan oleh mesin menjadi energi listrik melalui proses induksi elektromagnetik. 

Listrik yang dihasilkan ini digunakan untuk mengisi ulang baterai mobil dan mengoperasikan berbagai perangkat elektronik, seperti lampu depan, sistem audio, AC, wiper, dan komponen lainnya yang membutuhkan daya listrik saat mesin sedang berjalan.

Selain mengisi daya baterai, alternator juga berfungsi menjaga tegangan listrik yang stabil dalam kendaraan. Alternator memastikan bahwa meskipun banyak perangkat elektronik yang aktif secara bersamaan, sistem kelistrikan mobil tetap berfungsi dengan baik tanpa menyebabkan baterai cepat habis. Berikut ini fungsi alternator mobil berdasarkan berbagai komponen yang ada dalam sistem kendaraan.

1. Rotor Coil

Rotor Coil adalah komponen penting, dalam konteks fungsi alternator mobil ini bisa menghasilkan medan magnet yang dibutuhkan dalam proses pembangkitan listrik. Komponen ini berupa gulungan yang berputar ketika mesin mobil bekerja. Pada sistem alternator mobil, kumparan rotor terdiri dari gulungan kawat yang diberi aliran listrik untuk menciptakan medan magnet.

Ketika arus listrik dialirkan melalui putaran, medan magnet yang kuat terbentuk di sekitar rotor coil. Medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil ini sangat penting karena berinteraksi dengan stator coil untuk menghasilkan arus listrik. Semakin intens medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan rotor, semakin besar pula jumlah arus listrik yang mampu diproduksi oleh alternator.

Baca Juga: Fungsi Pompa Oli

2. Stator Coil

Stator Coil adalah komponen yang bersifat statis atau diam, dan berfungsi untuk menangkap medan magnet yang dihasilkan oleh rotor coil. Stator coil berbentuk gulungan yang mengelilingi rotor dan berperan dalam mengubah energi magnetik menjadi energi listrik. Ketika rotor coil berputar dan medan magnetnya melewati stator coil, terjadi perpotongan medan magnet yang menyebabkan munculnya arus listrik.

Arus listrik yang dihasilkan oleh stator coil ini kemudian memiliki tegangan tertentu yang dapat digunakan oleh sistem kelistrikan mobil. Peran stator coil sangat penting karena merupakan elemen utama yang bertanggung jawab atas pembangkitan listrik di dalam fungsi alternator mobil. Kinerja stator coil yang baik akan memastikan arus listrik stabil dan mencukupi berbagai kebutuhan listrik mobil seperti lampu, AC, dan sistem audio.

3. Alternator Shaft

Alternator shaft, atau poros alternator, merupakan komponen mekanis penting yang berfungsi menghubungkan pulley dengan rotor. Fungsinya adalah menyalurkan putaran dari pulley ke rotor, sehingga rotor dapat berputar dan menghasilkan medan magnet. 

Komponen ini memainkan peran kunci dalam menggerakkan rotor karena tanpanya, rotor tidak akan bisa berputar dan fungsi alternator mobil tidak bisa bekerja. Poros alternator ini terhubung langsung dengan pulley, yang digerakkan oleh sabuk penggerak mesin. Saat mesin mobil beroperasi, sabuk penggerak berfungsi memutar pulley. Gerakan putaran ini kemudian diteruskan ke rotor melalui poros alternator.

4. Brush

Brush adalah komponen kecil yang berbentuk kotak dan menyerupai sikat, berfungsi sebagai penghubung arus listrik ke rotor coil. Arus listrik yang diperlukan untuk mengaktifkan rotor coil tidak bisa langsung disambungkan menggunakan kabel biasa. Sebagai opsi lain, sikat digunakan untuk mentransfer arus listrik ke gulungan rotor melalui cincin slip.

Brush akan menekan slip ring yang berputar bersama rotor, sehingga arus listrik tetap tersambung meskipun rotor berputar. Dengan cara ini, brush memungkinkan rotor coil tetap mendapatkan suplai listrik selama mesin mobil beroperasi. Fungsi brush sangat vital dalam menjaga aliran listrik yang stabil ke rotor coil, yang pada gilirannya memungkinkan fungsi alternator mobil untuk terus menghasilkan listrik yang dibutuhkan oleh sistem kelistrikan.

5. Bearing

Bearing merupakan komponen krusial dalam fungsi sistem alternator mobil, sebagai bantalan yang mendukung poros alternator. Bantalan ini berfungsi untuk mengurangi gesekan antara poros dan bingkai alternator, sehingga poros dapat berputar dengan lancar dan efisien. Tanpa bearing, poros alternator akan berputar secara kasar dan berat, dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain di dalam alternator. 

Fungsi bearing juga membantu memperpanjang umur alternator dengan mencegah keausan yang berlebihan pada poros. Komponen ini didesain untuk menahan beban putaran tinggi dari mesin mobil dan memberikan stabilitas pada sistem kelistrikan kendaraan. Jika bearing mengalami kerusakan atau aus, hal ini dapat menimbulkan suara berisik dan berpotensi merusak komponen alternator lainnya. 

6. Alternator Fan

Alternator fan atau kipas alternator adalah komponen penting yang berfungsi mendinginkan fungsi alternator mobil selama operasinya. Kipas ini biasanya terletak di sekitar rotor coil, dengan desain sirip-sirip yang membantu mengalirkan udara segar ke dalam alternator. Fungsinya adalah mencegah overheating atau panas berlebih yang dapat memengaruhi kinerja alternator dalam menghasilkan listrik. 

Tanpa sistem pendinginan yang efektif, alternator dapat mengalami kerusakan permanen akibat suhu yang terlalu tinggi. Kipas alternator ini bekerja secara terus-menerus saat mesin beroperasi, memastikan suhu tetap stabil meski alternator bekerja dalam kondisi berat. Overheating dapat memengaruhi efisiensi pengisian daya dan bahkan bisa memicu kegagalan total pada sistem alternator. 

7. Rectifier

Rectifier atau penyearah, adalah komponen dalam fungsi alternator mobil mengubah arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator menjadi arus searah (DC). Arus DC ini diperlukan mengisi daya baterai dan mengoperasikan berbagai sistem elektronik mobil. Tanpa rectifier, listrik yang dihasilkan oleh alternator tidak dapat digunakan langsung oleh kendaraan, karena mayoritas komponen kelistrikan mobil membutuhkan arus DC.

Rectifier terdiri dari rangkaian dioda yang secara efektif mengatur konversi dari AC ke DC. Rectifier juga memainkan peran dalam menjaga kestabilan arus yang masuk ke sistem kelistrikan mobil, mencegah lonjakan tegangan yang dapat merusak komponen elektronik. Kerusakan pada rectifier dapat menyebabkan alternator gagal mengisi daya baterai dengan benar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan berkala.

8. Pulley Alternator

Pulley alternator adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara fungsi alternator mobil dan mesinnya. Pulley ini bertugas menerima putaran dari mesin melalui sabuk penggerak (belt), yang kemudian digunakan untuk memutar rotor coil di dalam alternator. Dalam operasinya, pulley harus mampu berputar dengan cepat untuk menghasilkan energi listrik yang cukup bagi sistem kelistrikan mobil.

Pulley alternator didesain dengan ukuran yang relatif kecil namun memiliki RPM (rotasi per menit) yang sangat tinggi. Kecepatan ini memungkinkan alternator untuk menghasilkan listrik secara efisien, bahkan saat mesin berputar pada kecepatan rendah. Jika pulley mengalami kerusakan atau aus, alternator tidak akan berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam pengisian baterai. Sekian artikel mengenai fungsi alternator mobil ini, semoga bermanfaat!

Bagikan ke:

Booking Sekarang