5 Fungsi Relay Pada Mobil Beserta Jenis dan Cara Kerjanya

Fungsi relay pada mobil mungkin terlihat seperti komponen kecil dan sepele, namun perannya sangat vital dalam sistem kelistrikan kendaraan. Relay bertugas mengontrol aliran listrik ke berbagai komponen dan sistem di dalam mobil, seperti lampu, sistem pendingin, dan sistem pengapian. 

Dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetik, relay dapat menghidupkan atau mematikan aliran listrik sesuai kebutuhan, sehingga membantu mengoptimalkan kinerja dan efisiensi kendaraan. Fungsi relay pada mobil menjadi semakin penting dalam kendaraan modern yang dilengkapi berbagai perangkat elektronik. 

Relay memungkinkan sistem kelistrikan berfungsi dengan lebih efisien dan mengurangi beban pada saklar utama serta sistem kelistrikan lainnya. Memahami fungsi relay pada mobil dan cara kerjanya dapat membantu pemilik kendaraan dalam merawat dan menjaga performa mobil mereka dengan lebih baik.

Fungsi Relay Pada Mobil

Fungsi relay pada mobil adalah melindungi saklar, memperkuat arus listrik, meminimalisir hambatan, serta berperan dalam sistem penguncian mobil. Memahami berbagai fungsi relay pada mobil ini, pemilik dapat memastikan bahwa sistem listrik kendaraan berfungsi dengan baik dan dapat menghindari masalah yang sering terjadi akibat komponen listrik yang tidak optimal. 

1. Melindungi Saklar

Salah satu fungsi relay pada mobil adalah melindungi saklar dari kerusakan. Relay membantu memperpanjang usia saklar dengan mengurangi beban listrik langsung yang diterima oleh saklar tersebut. Tanpa relay, saklar yang sering terpapar arus listrik besar bisa mengalami panas berlebih dan bahkan meleleh. 

Adanya relay, arus listrik yang besar dapat dialihkan melalui komponen ini, sehingga saklar hanya perlu menangani arus listrik yang lebih kecil dan aman. Ini memastikan saklar, seperti saklar lampu mobil, tetap awet dan berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Fungsi relay pada mobil juga mengalirkan arus listrik secara efisien dan mencegah kerusakan pada saklar. 

Relay berperan sebagai penghubung antara sumber listrik dan saklar, dengan cara ini, arus listrik besar yang diperlukan untuk komponen seperti kompresor AC dan lampu mobil dapat dialirkan tanpa membebani saklar. Dengan begitu, saklar tetap berfungsi optimal dan tidak mudah rusak akibat beban arus listrik yang tinggi.

Baca Juga: Cara Mengisi Air Radiator

2. Membuat Lampu Mobil Bisa Menyala Lebih Terang

Menambahkan relay pada sistem kelistrikan mobil dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat kecerahan lampu kendaraan. Fungsi relay pada mobil memperkuat arus listrik yang mengalir ke lampu, sehingga cahaya yang dihasilkan menjadi lebih terang. Selain itu, relay mengurangi hambatan dalam jalur arus listrik, memastikan bahwa energi yang dibutuhkan lampu untuk menyala diterima secara maksimal. 

Dengan relay, lampu mobil tidak hanya menjadi lebih terang tetapi juga memberikan pencahayaan lebih konsisten dan efisien. Sebagai contoh, ketika relay dipasang untuk mengendalikan lampu utama mobil, aliran arus yang lebih besar dan stabil ke lampu memungkinkan lampu tersebut berfungsi lebih baik dalam kondisi malam atau cuaca buruk. 

3. Meminimalisir Hambatan

Gangguan pada aliran arus listrik dapat berdampak negatif pada kinerja berbagai komponen elektromagnetik di mobil, termasuk lampu dan klakson. Arus listrik yang terhambat dapat menyebabkan lampu mobil tidak menyala dengan terang atau klakson tidak mengeluarkan suara yang jelas. 

Fungsi relay pada mobil meminimalisir hambatan arus dengan memperpendek rangkaian listrik dan memastikan bahwa arus listrik disalurkan secara efisien ke komponen yang memerlukannya. Dengan memasang relay, hambatan arus dapat dikurangi, sehingga energi listrik dapat digunakan secara maksimal oleh komponen seperti klakson dan lampu mobil. 

4. Pengunci Mobil

Fungsi relay pada mobil juga sebagai pengunci pada sistem listrik. Penguncian ini sangat penting untuk keamanan kendaraan karena relay dapat menghubungkan dan memutus arus listrik secara otomatis sesuai kebutuhan. 

Fungsi penguncian ini membantu mengamankan arus listrik di berbagai sistem kendaraan, termasuk sistem pengapian dan alarm, sehingga memastikan bahwa mobil hanya dapat dioperasikan dengan benar dan aman. Adanya relay sebagai pengunci, sistem listrik mobil dapat berfungsi lebih teratur dan mencegah akses tidak sah atau penggunaan tidak diinginkan. 

5. Saklar Switch Elektromagnetik

Fungsi relay pada mobil juga sebagai saklar elektromagnetik. Saklar ini mengendalikan magnet listrik dengan memanfaatkan gaya magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, gaya magnet menarik kontak poin dan menghubungkan terminal 30 dan 87 secara otomatis. 

Fungsi ini sangat penting untuk memastikan bahwa komponen listrik yang dikendalikan oleh relay, seperti motor atau sistem pencahayaan, dapat berfungsi dengan tepat sesuai kebutuhan kendaraan. Dengan mekanisme elektromagnetik ini, relay dapat mengatur dan mengendalikan berbagai sistem listrik di mobil dengan presisi, memastikan bahwa semua komponen beroperasi dengan efisien dan sesuai dengan fungsinya. 

Cara Kerja Relay pada Mobil

Relay adalah komponen elektrik penting dalam sistem kelistrikan mobil yang berfungsi mengontrol aliran listrik dengan cara efisien. Memahami cara kerjanya sangat penting agar pengguna dapat memilih dan menggunakan relay dengan tepat. Relay mempunyai beberapa terminal, diantaranya 30, 85, 86, dan 87. Saat diaktifkan, aliran listrik mengalir dari terminal 85 menuju terminal 86, melewati kumparan yang terdapat di dalam relay.

Proses ini menciptakan medan magnet yang kemudian menarik sebuah kontraktor (kontak). Adanya medan magnet tersebut, arus dari terminal 30 dapat mengalir ke terminal 87, memungkinkan aliran listrik ke komponen yang membutuhkan daya. Proses ini terus berlangsung setiap kali relay diaktifkan, memastikan bahwa aliran listrik tetap lancar dan tidak terhambat. 

Relay berfungsi mengontrol arus listrik dengan lebih efisien, mengurangi beban pada saklar dan komponen elektromagnetik lainnya. Dengan menambahkan relay pada sistem kelistrikan mobil, aliran listrik dapat terdistribusi dengan lebih baik, mencegah kerusakan pada komponen yang lebih sensitif dan memperpanjang umur sistem kelistrikan kendaraan.

Jenis Relay pada Mobil 

Memilih jenis relay yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja sistem listrik mobil yang optimal dan mencegah beban berlebih pada komponen. Berikut adalah beberapa jenis relay yang umum digunakan pada mobil:

1. Relay 3 Kaki

Relay 3 kaki merupakan salah satu jenis paling sederhana dan banyak digunakan. Memiliki tiga terminal utama, yaitu 30, 86, dan 87. Terminal 30 biasanya digunakan sebagai input arus utama, sedangkan terminal 86 dan 87 mengatur aliran arus melalui kumparan dan kontak relay. 

Ketika relay diaktifkan, terminal 86 dan 87 saling terhubung, memungkinkan arus listrik mengalir dari terminal 30 ke terminal 87. Relay 3 kaki cocok untuk aplikasi sederhana seperti mengontrol lampu tambahan atau komponen kecil lainnya, umumnya digunakan untuk mempermudah distribusi arus listrik tanpa membebani saklar utama.

2. Relay 4 Kaki

Relay 4 kaki adalah jenis yang lebih kompleks dan sering digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kontrol lebih spesifik. Memiliki terminal tambahan, yaitu 85, bersama dengan terminal 86, berfungsi mengatur saklar relay. Relay 4 kaki sering digunakan dalam sistem beban tunggal seperti fog lamp dan klakson. 

Dengan kemampuan mengatur arus listrik lebih baik, relay 4 kaki memastikan bahwa komponen seperti lampu dan klakson mendapatkan daya konsisten dan tidak mengalami gangguan. Penggunaan ini memungkinkan sistem kelistrikan mobil berfungsi lebih efisien dan memperpanjang umur komponen yang terhubung.

3. Relay 5 Kaki

Relay 5 kaki menambahkan satu terminal tambahan, yaitu 87a, berfungsi sebagai output alternatif untuk mengelola beban ganda dalam satu relay. Terminal 87a ini memungkinkan relay 5 kaki untuk mengontrol arus listrik ke berbagai komponen seperti headlamp dan stoplamp. 

Adanya terminal tambahan ini, relay 5 kaki dapat mencegah hambatan dalam arus listrik dan mengurangi beban pada sistem kelistrikan. Jenis ini sangat berguna dalam aplikasi yang memerlukan kontrol lebih dari satu beban atau perangkat sekaligus, menawarkan fleksibilitas dan kinerja lebih baik dalam sistem kelistrikan mobil.

4. Relay 8 Kaki

Relay 8 kaki adalah jenis paling kompleks dan jarang digunakan karena kebutuhan sangat spesifik. Memiliki delapan terminal, memungkinkan dua instruksi kelistrikan untuk dijalankan pada satu saklar. Fungsi ini memungkinkan kontrol lebih canggih dan penggunaan lebih beragam dalam sistem kelistrikan mobil. 

Meskipun fungsionalitasnya sangat luas, penggunaan relay 8 kaki terbatas pada aplikasi yang sangat khusus dan kompleks. Dalam banyak kasus, jenis ini tidak diperlukan untuk aplikasi standar, namun dapat memberikan solusi untuk kebutuhan kelistrikan lebih rumit dan khusus pada kendaraan. Sekian artikel mengenai fungsi relay pada mobil ini, semoga bermanfaat!

Bagikan ke:

Booking Sekarang