Hotel Indonesia Kempinski: Hotel Berbintang Pertama

Hotel Indonesia Kempinski, terletak di pusat kota Jakarta di Jalan MH Thamrin Nomor 1, 10310, Jakarta, adalah sebuah penginapan mewah yang terdiri dari 289 kamar.

Dikenal sebagai hotel bintang lima dengan fasilitas unggulan, tempat ini menawarkan layanan berkualitas tinggi. Tak hanya itu, hotel ini memiliki nilai sejarah penting bagi Indonesia sebagai hotel bintang lima pertama di negara ini.

Sejarah Hotel Indonesia Kempinski

Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games keempat pada tahun 1962. Pada masa itu, Presiden Soekarno memprakarsai pembangunan stadion, tugu, dan hotel untuk acara tersebut.

Pembangunan ini menjadi kontroversial karena Indonesia baru saja merdeka dan kondisi keuangan negara masih kacau balau. Banyak yang menganggap pembangunan stadion, tugu, dan hotel tersebut sebagai pemborosan.

Hal ini memunculkan istilah ‘Proyek Mercusuar’, yang merujuk pada bangunan-bangunan megah yang digagas oleh Soekarno untuk menarik perhatian dunia.

Salah satu bangunan yang masih ada dan beroperasi hingga kini adalah Hotel Indonesia. Hotel Indonesia dibangun di pusat Jakarta di atas lahan seluas 25.082 meter persegi dan dirancang oleh arsitek Amerika Serikat, Abel Sorensen, bersama istrinya, Wendy.

Hotel ini dibangun dengan konsep modern minimalis yang memadukan nuansa Sumatera Barat. Untuk ukuran tahun 1960-an, hotel berbentuk gedung T ini jelas merupakan bangunan yang sangat megah, dan tercatat sebagai hotel bintang lima pertama di Indonesia.

Fasilitas seperti elevator pertama kali hadir di Hotel Indonesia, ditambah dengan klub dansa dan kolam renang terbuka. Presiden Soekarno meresmikan pembukaan Hotel Indonesia pada 5 Agustus 1962.

Hotel ini terdiri dari Ganesha Wing dengan delapan lantai dan Ramayana Wing dengan 16 lantai, menurut Public Relations Executive Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Ananda Wondo, yang ditemui di Restoran Signature, Jakarta, pada Rabu, 1 Agustus 2017.

Selain menjadi akomodasi bagi atlet dan perwakilan negara Asian Games, Ananda menjelaskan bahwa Hotel Indonesia juga ditujukan sebagai identitas Indonesia dan pusat informasi wisata bagi turis asing.

Pada masa itu, Hotel Indonesia dipenuhi dengan seni rupa terkait Indonesia, seperti patung, lukisan, relief, dan mosaik dinding yang semuanya menggambarkan keindahan Indonesia.

Seiring waktu, Hotel Indonesia juga menjadi tempat menginap tamu negara yang berkunjung ke Indonesia dan melahirkan bintang televisi ternama, yang memulai karir mereka dari tampil di sana hingga menjadi terkenal.

Pada tahun 1993, Hotel Indonesia ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemda DKI Jakarta, dengan penampakan depan hotel yang tidak boleh diubah baik bentuk maupun warna catnya.

Baca Juga: Grand Indonesia

Hotel Indonesia Saat Ini

Menginap di Hotel Indonesia bisa dianggap sebagai pengalaman menginap di hotel bersejarah. Dari awalnya memiliki 406 kamar, kini jumlahnya diperluas menjadi 289 kamar. Beberapa memorabilia terkait pembukaan Hotel Indonesia masih dapat dilihat langsung oleh para tamu.

Tamu hotel bisa melihat gunting yang digunakan oleh Soekarno untuk menggunting pita peresmian, peralatan makan yang digunakan saat pembukaan, Plataran Ramayana yang dulunya adalah Restoran Ramayana tempat peresmian hotel, serta buku tamu istimewa di mana tamu penting menulis testimoni mereka.

Berbagai seni rupa dari masa lalu juga masih ada di Hotel Indonesia yang kini dikelola oleh Kempinski.

Fasilitas Hotel

Hotel bersejarah ini menawarkan beragam pilihan kamar, termasuk Presidential Suite, Salon Suite, Diplomatic Suite, Executive Grand Deluxe, Grand Deluxe, dan Deluxe.

Setiap jenis kamar memiliki fasilitas yang unik. Presidential Suite adalah yang paling mewah, telah menjadi tempat menginap bagi tokoh-tokoh terkenal dunia, termasuk raja dan ratu dari Kerajaan Belanda.

Fasilitas standar yang disediakan di setiap kamar termasuk TV layar datar dan kamar mandi dalam dengan bak mandi dan shower.

Selain itu, hotel ini dilengkapi dengan restoran, spa mewah, dan kolam renang di atap gedung. Pengunjung dapat menikmati pijat tubuh di Kempinski The Spa yang terletak di bagian puncak gedung untuk bersantai sepenuhnya. Layanan mobil BMW dan helikopter juga tersedia bagi tamu yang membutuhkan.

Hotel yang Terkenal di Indonesia

Hotel Indonesia yang kaya akan sejarah dapat dilihat dari arsitekturnya hingga cerita-cerita supranatural yang masih populer hingga kini. Selain terkenal dengan kemewahannya, berikut adalah beberapa hotel bersejarah yang tetap eksis dari dulu hingga sekarang:

1. Hotel Indonesia di Jakarta

Hotel bintang lima pertama di Indonesia dengan standar internasional ini juga merupakan gedung tertinggi pertama di Jakarta yang dibangun dari hasil rampasan perang dengan Jepang.

Saat mengunjungi hotel ini, kamu bisa menikmati kuliner di Signatures Restaurant, restoran bersejarah di mana terdapat foto-foto besar Presiden Soekarno. Bung Karno sering mengajak keluarganya makan di restoran ini, dan di salah satu sudutnya terdapat meja panjang tempat mereka biasa makan bersama.

2. Hotel Majapahit di Surabaya

Hotel bersejarah ini terletak di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur. Dulunya bernama LMS, kemudian berubah menjadi Hotel Oranje, dan pada masa penjajahan Jepang berganti nama menjadi Hotel Yamato dan Hotel Hoteru. Di hotel ini terjadi momen heroik perobekan bendera Belanda oleh pejuang revolusi di Surabaya.

3. Hotel Savoy Homann di Bandung

Terletak di Jalan Asia-Afrika, hotel bintang empat ini dinamai Homan karena dimiliki oleh keluarga Homann, imigran Jerman yang tiba di Bandung pada tahun 1870. Hotel ini memiliki gaya art deco dengan desain gelombang samudra yang dibangun oleh arsitek Belanda, Albert F. Aalbers.

4. Hotel Dibya Puri di Semarang

Hotel mewah ini terletak di Semarang dan telah dibangun sejak tahun 1847. Untuk menyambut Koloniale Tentoonstelling, pameran terbesar pada saat itu, hotel ini mengalami perombakan besar-besaran pada tahun 1913. Dulunya bernama Du Pavillion, hotel ini mengalami kerusakan hebat akibat Pertempuran Lima Hari di Semarang.

5. Hotel Salak di Bogor

Hotel ini merupakan peninggalan kolonial Belanda dan merupakan tempat penginapan favorit orang Belanda pada masa lalu. Dibangun pada tahun 1856, hotel ini awalnya bernama Bellevue Dibbets Hotel dan diperuntukkan bagi kalangan atas kolonial Belanda.

Bogor, yang dulu bernama Buitenzorg, menjadi tempat peristirahatan dan pusat penelitian tumbuhan tropis. Pada era pendudukan Jepang, hotel ini menjadi markas militer Jepang dan kembali berfungsi sebagai hotel pada tahun 1948 dengan nama Hotel Salak.

Itulah penjelasan terkait Hotel Indoensia Kempinski yang merupakan hotel bersejarah di Indonesia. Ingin menjelajahi pesona keindahan Jakarta lainnya? Punya rencana jalan-jalan bersama keluarga besar atau perjalanan dinas untuk keperluan kantor? Sewa Hiace saja di jasa terbaik untuk Sewa Hiace Jakarta bersama Skycity Trans!

Bagikan ke:

Booking Sekarang